Pengertian Sumsum tulang belakang
Sumsum tulang belakang adalah bundel
serat saraf, tidak lebih tebal dari ibu jari manusia, yang menghubungkan otak
dengan seluruh tubuh. Sumsum tulang belakang dilindungi oleh kolom tulang
belakang, dan bersama-sama dengan otak itu terdiri dari sistem saraf pusat.
Saraf yang masuk dan keluar dari sumsum tulang belakang membentuk sistem saraf
perifer.
Beberapa saraf memasuki sumsum
tulang belakang pada permukaan dorsal (yang paling dekat ke belakang). Saraf
ini membawa informasi sensorik ke sumsum tulang belakang dan disebut saraf
aferen. Misalnya, mereka memungkinkan seseorang untuk menentukan apakah panci
di atas kompor panas atau dingin, atau jika tangan seseorang sedang
menyentuhnya.
Penyebab
Beberapa gangguan sumsum tulang
belakang biasanya berasal dari cedera, infeksi, dan kompresi. Sumsum tulang
belakang dapat dikompresi oleh tulang (yang mungkin hasil dari spondylosis
serviks atau patah tulang), akumulasi darah (hematoma), tumor,osteoarthriris, nanah (abses) atau
hernia. Biasanya gangguan ini terjadi akibat infeksi yang disebabkan oleh
bakteri yang bernama Staphylococcus. Bakteri ini terbawa oleh darah lalu
menetap pada sumsum tulang belakang dan lama lama kelamaan akan menggerogoti
sumsum tulang belakang. Penyakit ini juga bisa disebabkan oleh kanker pada
tulang belakang.
Gejala
1. Pegal
Rasa sakit atau pegal di
bagian leher hingga punggung atau bias lebih parah rasa pegal menjalar ke
seluruh tubuh.
2. Lemah/Lemas
Gangguan ini di picu
karena adanya inpuls tulang belakang. Akibatnya badan terasa lemas atau tidak
bertenaga, dan akan capat lelah , yang lebih parah nya lagi kita juga tidak
dapat menggerak bagian tubuh kita dengan leluasa.
3. Tidak peka
Tingkat kepekaan dari
kerusakan tulang belakang biasanya akan menurun dan tidak tanggap dalam
rangsangan, misalnya saat terkena percikan api atau memegang es kita tidak
merasa kepanasan atau kedinginan. Kita juga bias terganggu dalam mengukur jarak
pada benda, misalnya saat mau mengambil kecap yang ada di depan kita tetapi
pada saat kita mau meraih nya tangan kita kita bisa mengambil nya atau tidak
sampai.
4. Lumpuh
Gejala yang satu ini adalah yang terparah karena
menyebabkan kelumpuhan pada semua organ tubuh dan hilang refleks atau
koordinasi antara tangan, kaki, dan seluruh tubuh. Penderita akan mengalami
kesulitan dalam mengambil atau memegang benda, penderita akan tidak bisa
berjalan, berbicara, makan, dan menulis yang akhirnya penderita harus
menggunakan kursi roda, jika sudah terlalu lama dan semakin parah dan akan
berbaring di tempat tidur.
Kerusakan Pada tulang Belakang bisa
menyebabkan kematian karena lumpuh yang terjadi pada seluruh bagian tubuh
manusia, tetapi penyakit ini bisa di sembuhkan dengan kulit udang:
Saat ini, terapi yang banyak digunakan untuk
memperbaiki kerusakan tulang belakang adalah dengan menggunakan Polyethylene Glycol (PEG),
di mana PEG mampu menutup dan memeperbaiki kerusakan pada membran sel-sel saraf
tulang belakang sehingga dapat kembali menghantarkan signal ke otak. Namun
demikian ternyata produk hasil pemecahan PEG memiliki potensi bersifat racun
yang berbahaya bagi tubuh.
Richard Borgens dan rekannya dari Center for Paralysis Research di Purdue School of Veterinary Medicine menemukan bahwa beberapa senyawa gula
juga dapat memperbaiki kerusakan pada membran sel-sel saraf, namun yang menjadi
pertanyaan adalah apakah ada yang seefektif PEG? Dalam publikasinya pada Journal of Experimental Biology,
Borgens dan timnya mengungkapkan bahwa ternyata senyawa chitosan dapat
memperbaiki kerusakan membran sel-sel saraf dengan sangat efektif.
Sebagai percobaan awal, mereka menggunakan senyawa gula
manosa, akan tetapi mereka tidak menemukan adanya kemapuan dalam memperbaiki
kerusakan saraf tulang belakang pada senyawa gula ini. Kemudian mereka memutuskan
untuk mencoba menggunakan modifikasi senyawa chitin, yaitu salah satu senyawa
gula yang paling banyak ditemukan pada kulit udang dengan mengkonversinya
menjadi chitosan. Mereka kemudian coba mengisolasi sepotong tulang belakang
tikus percobaan, mengkompres bagian tertentu tulang belakang tersebut sehingga
rusak kemudian mengaplikasikan senyawa chitin pada tulang belakang tersebut.
Mereka lalu menambahkan zat pewarna fluorescent khusus
yang hanya dapat memasuki sel-sel dengan kerusakan membran sehingga apabila
chitosan gagal dalam memperbaiki kerusakan membran sel, maka sel-sel saraf
tulang belakang akan terwarnai dengan fluorescent. Setelah diamati di bawah mikroskop,
tampak bahwa sel-sel tulang belakang itu benar-benar gelap dan sama sekali
tidak terwarnai, artinya chitosan telah berhasil memperbaiki kerusakan dinding
sel-sel saraf tulang belakang tersebut. Tidak hanya itu, ternyata chitosan juga
mampu memperbaiki kemampuan sumsum tulang belakang yang tadinya rusak sehingga
bisa kembali membawa sinyal dari tubuh hewan ke otaknya. Penyakit juga bisa
disembuhkan oleh Supleman Herbal yaitu SUPER LUTEIN.
Oiya, yang masih penasaran tentang gejala Kerusakan
pada sumsum tulang belakang ada film nya lhoo, dan film ini diadopsi dari kisah
nyata seorang gadis Jepang yang berumur 15 tahun. Nih judul Film nya
“One Litre Of Tears” (Aku Udah nonton film ini, benar-benar menyedihkan, pokoknya bagus deh toooop pasti gk akan nyesel).